Laman

Senin, 23 April 2012

Individu, Keluarga dan Masyarakat


Individu, Keluarga dan Masyarakat
1.      Pertumbuhan Individu

Individu adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai hasil yang diinginkannya.

Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :
·    Pendirian Nativistik, menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
·        Pendirian Empiristik dan environmentalistik, pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
·       Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

2.      Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

Macam-macam fungsi Keluarga :
·         Fungsi Pendidikan
·         Fungsi Sosialisasi anak
·         Fungsi Perlindungan
·         Fungsi Perasaan
·         Fungsi Agama
·         Fungsi Ekonomi
·         Fungsi Biologis
·         Fungsi Rekreatif
·         Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

3.      Individu, Keluarga, Masyarakat

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.

2 Golongan Masyarakat
·         Masyarakat sederhana
·         Masyarakat Maju. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan :
a.       Masyarakat Non Industri
b.      Masyarakat Industri

Perbedaan antara kelompok Masyarakat NonIndustri dengan Masyrakat Industri :
·         Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
·         Masyarakat Industri
Kelompok ini mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi.

4.      Makna Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Makna Individu, adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Makna Keluarga,  adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.

Makna Masyarakat, Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti : sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.

5.      Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
·        Hubungan individu dengan dirinya sendiri
Hubungan individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian, yaitu ID ( ES ), EGO dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari ID dan larangan dari SUPER EGO maka individu akan mengalami konflik batin terus – menerus.
·        Hubungan individu dengan keluarga
Hubungan individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.
·        Hubungan individu dengan lembaga
Hubungan individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.
·        Hubungan individu dengan komunitas
Hubungan individu dengan komunitas/sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai & budaya.
·        Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri dari sifat – sifat makro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan individu ), lebih bersifat abstraksi.
·        Hubungan individu dengan nasion atau jiwanya
Nasion adalah suatu jiwa, asas spiritual dan solidaritas yang terbentuk oleh perasaan. Hubungan individu dan nasionnya itu sendiri merupakan posisi dan peranan yang ada pada diri sendiri.

Pelapisan Sosial, Kesamaan Derajat, Elite & Massa

Pelapisan Sosial
Pelapisan Sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchies).

Terjadinya Pelapisan Sosial
·         Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena sifanya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari pada pelapisan ini bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimanapun sistem itu berlaku. Pada pelapisan yang terjadi dengan  sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tertentu adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni, atau sakti.
·         Terjadi dengan Disengaja
Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini, maka didalam organisasi itu terdapat peraturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letakknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam organisasi baik secar vertikal maupun horizontal.sistem ini dapat kita lihat misalnya di dalam organisasi pemerintahan, organisasi politik, di perusahaan besar.

Perbedaan Sistem Pelapisan dalam Masyarakat
·         Sistem Pelapisan Masyarakat yang Tertutup
·         Sistem Pelapisan Masyarakat yang Terbuka

Kesamaan Derajat
Kesamaan Derajat adalah Suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara.

Pasal-pasal di dalam UUD 1945 tentang Persamaan Hak :
·         Pasal 27 ayat 1
·         Pasal 28D ayat 1
·         Pasal 28I ayat 2

Elite dan Massa
Elite adalah sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi.

Fungsi Elite dalam Memegang Strategi :
·         Elite Politik
·         Elite Ekonomi, Militer, Diplomatic, dan Cendikiawan
·         Elite Agama, Filsuf, Pendidik, dan Pemuka Agama

Massa adalah suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan yang dalam beberapa hal menyerupai crowd.

Ciri-Ciri Massa :
·   Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers.
·      Massa merupakan kelompok yang anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym.
·      Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya.

Minggu, 22 April 2012

Hakikat Manusia Sebagai Mahluk Budaya


1.     Hakikat manusia sebagai mahluk budaya
Hakikat manusia sebagai mahluk budaya, karena manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi sebagaimana makhluk hidup, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya yang kompleks melalui proses belajar yang terus-menerus. Selain itu manusia dikatakan pula sebagai makhluk budaya. Budaya diartikan sebagai pikiran atau akal budi. Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang.

2.      Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
Budaya atau kebudayaan dipahami sebagai tri potensi manusia, yakni berfikir, berkemauan dan berperasaan yang terjelma dalam kumpulan ilmu pengetahuan, kaidah-kaidah sosial dan kesenian. Dalam pengertian ini tergambar adanya proses yang menjadikan manusia – individu dan masyarakat sebagai wadah pembentukan potensi yaag dijelmakan dalam bentuk logika, etika dan estetika. Oleh karena itu, perlu adanya pelestarian dalam hal aplikasi seni budaya. Pada taraf global budaya sangat menentukan cirri khas, bahkan menunjukkan identitas suatu daerah tertentu. Maka dari itu, masyarakat secara bersama dan individu harus menjadi agen tunggal yang menjadi proses penyebaran budaya sekaligus mempertahankan eksistensi keberadaan budaya itu sendiri. 

Manusia sebagai makhluk sosial terikat dengan lingkungannya. Ikatannya adalah kebudayaan yang diperoleh melalui proses belajar. Proses belajar dimungkinkan karena dalam kebudayaan terdapat sejumlah kaidah, aturan dan kategori, yang dapat diketahui melalui pengalaman dan pengamatan terhadap Ungkungan sosial. Selanjutnya, pencocokan dengan pengetahuan yang sudah diketahui sebehunnya, dan akhimya interpretasi dengan kembali mengadakan sistematisasi dan kategorisasi. 

3.      Etika dan estetika berbudaya
Etika berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai etik yang bersifat universal. Meskipun demikian suatu bidaya yang dihasilkan memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini oleh masyarakat.

Estetika dapat dikatakan sebagi teori tentang keindahan atau seni, Estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek.

4.      Memanusiakan manusia
Pendidikan seharusnya ’memanusiakan manusia’ bukan membuat ’manusia robot’yang harus selalu membuat sesuatu dan terus membuat sesuatu.  Kalau prestasi hanya selalu diukur dari seberapa banyak tulisan yang telah masuk jurnal, berapa banyak paten yang telah dibuat, atau berapa banyak proyek yang telah diselesaikan, buang saja hati nurani, ganti saja  dengan mesin yang tidak pernah tidur. Sampai tiba saatnya aus dan harus dibuang untuk diganti dengan mesin yang baru. Pendidikan seharusnya membuat seseorang bisa maju, lebih maju daripada sebelumnya. 

Prestasi dicapai manakala seseorang merasa puas untuk sementara  dengan pencapaiannya, karena ia sudah moving on dari ’tidak bisa’ menjadi ’bisa’. Tidak bisa dibandingkan dengan orang lain, karena setiap orang memiliki karakter yang berbeda.  Kalau begitu kompetisi tidak perlu?? Tetap perlu dong...tapi dalam takaran yang proporsional, artinya masih dalam batas-batas yang bisa memotivasi seseorang untuk berprestasi, bukan untuk membuat frustasi.
  
5.      Problematika Kebudayaan
Adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang merupakan harta yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat dibendung, seiring dengan berjalanya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa. Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain. 

Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Mulailah dengan mencintai kebudayaan daerah, dan serukan dalam hati yaitu :
I Love Indonesia.